PUTIH ABU_ABU
Berbicara soal
Putih Abu-Abu yang lazimnya disebut masa SMA, pasti banyak kisah yang menarik
di dalamnya, seperti beberapa kisahku di masa putih abu-abu saat ini. Kisah putih
abu-abuku dimulai dari pesantren kepemimpinan. Masih terlintas jelas saat
pertama menginjakkan kaki sebagai siswa baru di SMAN 1 Maniangpajo. Kesan pertamaku
di masa putih abu-abu, adalah sesosok idola yang aku temukan di sana. Kak A.Wahyuni,
itulah sosok idola yang merebut perhatianku saat itu. Sesosok pendiam, namun
penuh inspirasi.
Di masa putih
abu-abu, masa pertemuan dengan saudara-saudara baru, setidaknya untuk
menggantikan sahabat yang telah berpisah akibat berbeda sekolah. Kelas pertamaku
di masa putih abu-abu adalah kelas X.2. di kelas inilah aku menemukan
saudara-saudara baru dengan berbagai karakter, mulai dari pendiam, agak
pendiam, agak cerewet dan terlalu cerewet. Ada juga yang sedikit gila. Tapi itulah
yang membuat persaudaraan kami berwarna.
Organisasiku di
masa putih abu-abu adalah pramuka (C’S’C). di sana aku juga mendapat
saudara-saudara dengan berbagai karakter. Di CSC juga aku mengenal sosok senior
bernama kak Nurkhalisah (kak lilis), sosok senior yang kuanggap seperti saudara
sendiri hingga sekarang, walaupun sempat ada masalah beberapa bulan lalu, sebagaimana
yang kuceritakan di artikel sebelumnya :D tapi sekarang sudah
membaik.
Di kelas XI, aku
tetap beras=da di XI IPA 2, tetapi dengan penghuni yang berbeda. Jujur, kelas
sekarang tidak se-seru kelas X.2 dulu, tapi tetap saja aku merasa bahagia
bergaul dengan mereka. Masa kelasku lebih banyak disibukkan dengan organisasi
dan tugas, tidak ada yang istimewa, kecuali kebersamaanku bersama
sahabat-sahabatku emmy, rahma, cenceng, fira, piko, mily, sulas, dll serta
waktu bersama orang yang kuanggap saudara, kak lilis.
Masa putih abu-abuku lebih banyak berkisah tentang persahabatan,
persaudaraan, organisasi dan masalah. Tidak ada kisah cinta yang terselip
hingga aku menginjak kelas XI saat ini. Inilah kisahku di masa putih abu-abu
hingga saat ini. MANA KISAHMU
0 Response to "SMA"
Posting Komentar